Komunitas TIK


Komunitas TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) merupakan sekumpulan pegiatan TIK dari kalangan dosen dan mahasiswa yang berkumpul bersama dengan pegiat TIK luar kampus di Garut yang meminati TIK. Pada awalnya komunitas TIK ini dirintis oleh salah seorang dosen program studi Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut sebelum tahun 2007 saat bertugas sebagai kepala Laboratorium Komputer. Sekitar dua hingga empat mahasiswa setiap tahunnya direkrut untuk memberikan bantuan teknis TIK di lingkungan Sekolah Tinggi Teknologi Garut. Kampus menyediakan insentif setiap bulan bagi kelompok kerja mahasiswa tersebut. 


Untuk keperluan kaderisasi kemudian dibentuklah kelompok belajar yang bernama Forum TIK pada tahun 2007 yang diikuti oleh banyak mahasiswa program studi Informatika dan Teknik Komputer Sekolah Tinggi Teknologi Garut. Melalui kegiatan ini mahasiswa dapat menimba pengalaman lapangan dari aktivitas bantuan teknis secara sukarela bagi kampus dan sivitas akademik, serta berbagi mensedekahkan pengetahuan dan keterampilan TIK nya berdasarkan pengalaman lapangan. 


Unit Teknologi Informasi membagi kelompok kerja mahasiswa menjadi empat layanan JAKI, meliputi :
  1. Layanan Jaringan, yang bertugas mengelola jaringan komputer kampus;
  2. Layanan Aplikasi, yang bertugas mengelola perangkat lunak aplikasi sistem informasi kampus;
  3. Layanan Komputer, yang bertugas mengelola perangkat keras komputer di lingkungan kampus;
  4. Layanan Informasi, yang bertugas mengelola informasi yang dibutuhkan oleh stakeholders.



Selain berbagi pengetahuan di antara anggota, komunitas TIK juga membuka kesempatan bagi masyarakat umum untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan terkait pemanfaatan TIK melalui Workshop TIK, Seminar dan Pelatihan TIK, yang kemudian menjadi agenda tahunan program studi Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut dan Forum Masyarakat Informasi Garut dengan nama Seminar dan Pelatihan Masyarakat Informasi. Dosen bertindak sebagai pemateri seminar dan instruktur pelatihan, dibantu oleh mahasiswa anggota Komunitas TIK. Seringkali pemateri dan instrukturnya berasal dari perguruan tinggi lain, pemerintah, perusahaan, dan pegiat TIK luar kampus.


Pada tahun 2011, komunitas TIK ini diberi nama KPTIK (Kelompok Pecinta TIK) dengan logo perkumpulan berupa simbol tombol power berwarna hijau yang bermakna menghidupkan TIK di tengah masyarakat dengan semangat pengabdian kepada masyarakat. Kepala Laboratorium Komputer memerintahkan kepada mereka agar menularkan manfaat kegiatan relawan kepada para pelajar yang berada di sekolah sekitar kampus. Dalam kesempatan seminar dan pelatihan TIK, mereka bertemu dengan pelajar perwakilan sekolah dan mensosialisasikan KPTIK. Satu tahun kemudian mereka turun ke sejumlah sekolah menengah atas / sederajat untuk melaksanakan pendampingan KPTIK pelajar. 


Secara khusus, kelompok kerja mahasiswa bidang aplikasi membentuk komunitas TIK sendiri bernama KP2TIK (Kelompok Pengembang Platform TIK). Produk perdana anggotanya adalah dua Distro Linux UGE (Ubuntu Garut Edition). Versi Swiss van Java diperkenalkan ke sekolah dan diserahkan secara simbolis kepada perwakilan sekolah oleh ketua Sekolah Tinggi Teknologi Garut di dalam kegiatan Seminar dan Pelatihan TIK tanggal 16 Januari 2012. Sementara UGE versi the Spirit of Technology diterapkan di Laboratorium Komputer program studi Informatika untuk menunjang kegiatan praktikum. KPTIK menyusun buku modul praktikum C2C (Component to Cloud) berbasis Ubuntu untuk keperluan pelatihan bagi anggotanya, untuk menunjang penyebaran UGE kepada masyarakat. Buku tersebut diluncurkan saat Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia menghadiri Seminar dan Pelatihan TIK yang kelima tanggal 24 November 2012.



Selain kegiatan sedekah ilmu dan bantuan TIK sukarela tersebut, kepala Laboratorium Komputer juga menyelenggarakan BLKM (Balai Latihan Kerja Mahasiswa). Tujuan utamanya adalah agar empat mahasiswa yang membantu dirinya mendapatkan pemasukan dana dari layanan TIK berbayar untuk keperluan operasional kegiatan KPTIK dan untuk keperluan belajar mereka sendiri. Produk yang dijual pertama kali pada tahun 2011 dalam Seminar dan Workshop TIK adalah CD software yang berisi aplikasi freeware yang digunakan dalam kegiatan belajar di Sekolah Tinggi Teknologi Garut. Mereka juga membuka layanan backup CD, pencetakan berkas, pemindaian, dan pemasangan perangkat lunak aplikasi akademis.


Pada tanggal 11 Juni 2012, kata Pecinta berubah menjadi Penggerak, sebagai respon terhadap masukan dari ketua bidang literasi pengurus pusat Relawan TIK Indonesia. Hal tersebut menunjukan cara pandang baru bahwa manfaat perkumpulan tidak hanya sekedar berkutat pada kecintaan personal pada TIK tetapi berusaha untuk mewujudkan manfaat personal bagi masyarakat terkait pemanfaatan TIK. Pada tahun yang sama KPTIK ikut terlibat dalam kegiatan Korea IT (Information Technology) Volunteers yang dipercayakan Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia berdasarkan rekomedasi Relawan TIK Indonesia kepada kepala Laboratorium Komputer yang sudah dianggap sebagai Relawan TIK di Garut. Kepercayaan tersebut juga sejalan dengan piagam kerjasama antara Sekolah Tinggi Teknologi Garut dengan Relawan TIK Indonesia yang ditandatangani pada tanggal 16 Januari 2012.

 

Lepas kegiatan Korea IT Volunteers, kepala Laboratorium Komputer yang saat itu juga memimpin Unit Sistem Informasi (nama baru dari Unit Teknologi Informasi) mengumpulkan komunitas dan pegiat TIK pada tanggal 15 Oktober 2012 untuk melanjutkan kerja kolaboratif menggerakan masyarakat informasi di Garut. Disepakati wadah komunikasi dan kerjasamanya bernama Komunitas TIK Garut. Pada tanggal 24 November 2012, pengurus Komunitas TIK Garut dikukuhkan oleh pengurus pusat Relawan TIK Indonesia sebagai Relawan TIK Garut. Sejak saat itu kepengurusan Komunitas TIK Garut adalah juga kepengurusan Relawan TIK Indonesia cabang Garut. 



Selanjutnya, kepala Laboratorium Komputer meleburkan KPTIK dan KP2TIK ke dalam Komunitas TIK Sekolah Tinggi Teknologi Garut. Sejumlah komunitas sekolah yang didampingi didorong untuk melakukan hal yang sama dan menggunakan logo yang sama. Beberapa sekolah ikut menggunakan logo tersebut, dan SMKN 10 Garut bahkan berhasil mendirikan komunitas TIK nya sebagai unit kegiatan siswa di sekolahnya. Sekolah Tinggi Teknologi Garut selalu mengundang semua Komunitas TIK yang ada di Garut dalam kegiatan tahunan bernama Konferensi Komunitas TIK Garut, yang dikuti oleh unsur quadruple helix yang meliputi perguruan tinggi, pemerintah, perusahaan, dan komunitas TIK sebagai bagian dari masyarakat. 


Kumpulan helix tersebut menyelenggarakan kegiatan bersama seperti Seminar dan Pelatihan Masyarakat Informasi dan Olimpiade Komunitas TIK se Garut yang memperebutkan piala bergilir bupati Garut. Untuk memudahkan koordinasi, Komunitas TIK membentuk Koordinator Utara dan Selatan. Koordinator berhasil menyelenggarakan Seminar dan Pelatihan Masyarakat Informasi di wilayahnya yang memberi ruang pengabdian kepada masyarakat bagi dosen dan mahasiswa program studi Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut di wilayah Selatan Garut. 


Atas capaiannya ini, kepala Dinas Komunikasi dan Informatika provinsi Jawa Barat, Gubernur Jawa Barat, dan Bupati Garut memberikan penghargaan dan mengakui Komunitas TIK Garut sebagai Komunitas TIK terbaik di Jawa Barat dengan kategori Mandiri. 


Kini kepala Laboratorium Komputer yang telah menjabat sebagai ketua program studi Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut, tetap menjalankan pendampingan KPMI (Kelompok Penggerak Masyarakat Informasi) sebagai program pengabdian kepada masyarakat. KPMI ini merupakan nama baru dari KPTIK sebagai satuan terkecil di dalam Komunitas TIK di Sekolah Tinggi Teknologi Garut, dan sekolah yang melaksanakan kerjasama terkait KPMI (SMKN 10 Garut, SMK Ciledug Garut, SMK Ma'arif Pameungpeuk). Sekarang ini pendampingan KPMI dilaksanakan oleh mahasiswa program studi Informatika yang mengambil matakuliah IT Voluntering. 




Girl in a jacket